Langsung ke konten utama

Petualangan Jack dan Piggy Natal

(sumber cover buku dari gramedia digital)

3/5⭐⭐⭐

(spoiler)

Aku pengen baca buku ini dari lama. Pas penulis favoritku dulu baca dan merekomendasikan buku ini, aku jadi penasaran. Ini karya J.K Rowling, iya penulis Harry Potter itu. Kalau judul Bahasa Inggrisnya “The Christmas Pig” kalau nggak salah. Buku ini punya 356 halaman (kalau kata gramdig sih gitu)

Aku baru baca kemarin, tanggal 16/17 Desember di Gramedia Digital. Aku lumayan lama baca buku ini. Aku beneran butuh effort untuk selesaiin bukunya. Karena aku pengen baca dari lama, rasanya nggak bagus kalau aku ninggalin buku ini tanpa dibaca sampe tamat. Padahal sebenernya kan aku nggak punya kewajiban buat baca buku sampe tamat. (Maaf malah ngelantur)

Dari awal, aku udah bosen, dan baru kerasa seru pas masuk halaman 100-an. Kayaknya aku-nya yang udah nggak cocok bacaan fantasi anak-anak kayak gini deh. Tapi buku ini setiap bab-nya tuh sedikit, jadi nggak bikin ngantuk.

Ceritanya menyenangkan untuk diikuti, tentang Jack yang punya boneka kesayangan namanya Si Piggy. Karena sesuatu hal, boneka ini hilang, terus Jack marah dan berusaha cari Si Piggy ke dunia yang Terhilang. Jack ke dunia itu di temani salah satu mainannya yang lain. Mereka ke dunia itu sama-sama, terus di sana mereka dapat banyak halangan dan rintangan gitu. Kasian deh. Seru pokoknya harus baca sih kalo kata aku. Walaupun aku bacanya lumayan bosen, tapi tetep seru buat dibaca. Soalnya endingnya sedih, aku menangis sedikit.

Sejujurnya aku lagi butuh buku yang bisa bikin aku nangis jelek 7 jam tapi belum nemu. Bahkan Laut Bercerita dan Sunshine Becomes You, yang kata temenku ceritanya sedih, aku masih tetep belum nangis. Aku harus baca apa lagi yaaaaa.

Oh, ya. Aku cuma bisa bisa kutip satu kalimat bagus dari berjuta kalimat bagus yang lain. Mungkin karena buku untuk anak-anak, jadi bahasanya juga yang mudah dimengerti ya.

Ini kalimat dari Harapan yang Hilang;

“Ia punya keluarga dan banyak teman yang baik di luar dinding penjara,” kata Harapan. “Saat ia menyadari mereka berusaha keras untuk membebaskannya, ia akan menemukanku lagi dan aku akan membantunya melewati situasinya yang sulit, meskipun itu mengerikan. Aku mungkin tidak bersinar seterang temanku Kebahagiaan, tapi apiku lebih sulit dipadamkan.”

Bagiku itu keren karena harapan yang hilang yakin sekali bakal ditemukan lagi sama pemiliknya. Selama ada harapan, semuanya akan baik-baik saja. Sepertinya begitu. Jadi sampai jumpa di ulasan buku atau tulisan jelekku berikutnya (kalau ga males)


(ditulis tanggal 19 Desember 2022)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Better Days (2019)

Aku nggak suka film happy ending. Aku suka film yang bisa bikin aku nangis se ember. Aku suka film yang bisa bikin aku terobrak abrik. Aku suka film yang bisa bikin aku hancur hahahah. Terakhir kali nonton film kayak gini yaitu film Monster (2023) itu film jepang. Sekarang aku abis nonton film china judulnya Better Days (2019). Aku sekarang jarang nulis tentang apa yang kurasakan setelah baca buku atau film. Tapi pengecualian buat buku atau film yang berhasil menghancurkanku :D. Di awal film emang udah ada semacam tulisan pengantar tentang bullying. Aku nggak ekspek apa-apa sama film ini karena aku nggak baca sinopsis atau cari tau trigger warning. Cuma modal satu editan di reels, ternyata filmnya bangsat banget. Aku merasa dunia sangat jahat. Pokoknya dunia ini JAHAT BANGET!!! Bodo amat aku mau spoiler alurnya. Ceritanya tuh ada anak perempuan yang meninggal karena bundir, dia gak kuat di bully. Terus ternyata setelah anak itu meninggal, sasaran bullying selanjutnya adalah Chen Nian.

You've Reached Sam

 3/5 ⭐ Aku tidak menaruh ekspektasi apa-apa sama buku ini. Covernya udah banyak aku lihat di mana-mana. Tapi baru punya kesempatan untuk bacanya sekarang. Aku baca juga karena ada salah satu mutualku yang baca juga, dan karena waktu itu bingung mau baca apa, jadi aku ikut baca juga dan kebetulan bisa langsung pinjam di Libby. Oke, jadi ternyata buku ini bercerita tentang kisah remaja bernama Julie dan Sam. Mereka sepasang kekasih, tapi mereka masih SMA. Terus suatu ketika ada kejadian yang membuat Sam ini kecelakaan dan meninggal. Sumpah aku ga terlalu memperhatikan bagian sinopsis, jadi agak kaget (ini bukan spoiler ya). Lalu entah bagaimana caranya, mereka terhubung lagi lewat telepon. Dan anehnya, telepon yang bisa digunakan cuma telepon milik Julie aja. Jadi Julie setiap hari telponan sama Sam. Apa aja masalahnya selalu dikasih tau ke pacarnya. Tapi jadinya Julie jadi susah move on, dan itu berbahaya. Sebenernya aku nggak terlalu nangis. Sedih, tapi aku nggak bisa relate. A

The Poppy War (Perang Opium)

    5/5⭐⭐⭐⭐⭐ Baiklah. Walaupun aku sedikit tidak siap, tapi aku tetep akan nulis. Mumpung masih inget dan semangat. (⚠️Spoiler warning!⚠️) Oke. The Poppy War adalah sebuah series trilogy dari penulis asal China, Rebecca F. Kuang. Buku yang kedua berjudul The Dragon Republic, dan yang ketiga adalah The Burning God. Awalnya, kupikir sampul buku versi Indonesia (yang terpampang di atas) itu adalah sampul asli dari buku aslinya. Ternyata nggak, ternyata sampul aslinya warna putih. Padahal selama ini aku mengenali The Poppy War dari sampulnya yang ini, yang terbakar, keren. Tapi sampul tuh nggak masalah, walaupun aku sebenarnya mau bilang kalau aku pribadi lebih suka sampul versi Indonesia hehe <3 Seperti biasa, dalam rangka menghemat pengeluaran, aku baca buku ini dari Gramedia digital. Jumlah halamannya 565. Iya. Aku serius. Dan tentu saja mataku pedes, kepalaku pusing. Tapi ya mau gimana lagi. Aku merasa ini worth it, gapapa uangnya bisa buat ditabung untuk beli buku kedua dan